TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2 (KARYA ILMIAH)
TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA II
KARYA ILMIAH
NAMA
DOSEN : BUDI SANTOSO,SS
NAMA
KELOMPOK
ANGGY
TRIANTY (10211908)
EVI
ASTUTI (12211531)
INDIRA
SARI HANANTO (13211582)
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan karya ilmiah yang berjudul “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK RAMBAK "DWIJOYO" DI DESA PENANGGULAN KEC. PEGANDON KAB. KENDAL” dengan lancar. Dalam pembuatan karya ilmiah ini, kami penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia 2 Bapak Budi Santoso,SS , yang telah memberikan kesempatan kepada kami mengerjakan karya ilmiah ini. Ibu dan Bapak kami dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun do’anya, sehingga pembuatan karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan karya ilmiah ini.
Akhir kata semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi kami penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
Daftar Isi
I.
Latar Belakang
II.
Rumusan Masalah
III.
Landasan Teori
IV.
Kerangka Berfikir
V.
Metode Penelitian
VI.
Pembahasan
VII.
Hasil Penelitian
VIII.
Penutup
IX.
Daftar Pustaka
I.
Latar Belakang
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting sejalan dengan
semakin tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang
berkualitas menjadikan persaingan semakin ketat dalam lingkungan bisnis yang
terus berkembang.
Secara
umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari bahwa
perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian. Perusahaan
harus dapat memasarkan barang atau jasa yang diproduksi kepada konsumen agar
dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Kotler &
Armstrong, (2001:354) kualitas produk merupakan senjata strategis yang
potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas
produk paling baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang
perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.
Suatu
perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat bersaing di pasaran,
sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Hal inilah yang
menjadikan peran promosi penting untuk perusahaan. Dengan promosi perusahaan
dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan-keunggulan dari
produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk
mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk
tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen
pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak
tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi tertarik pada
produk tersebut.
Perusahaan
menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga konsumen mau membeli suatu
merek tertentu serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif
menjualnya. Selain itu promosi mampu merangsang permintaan akan suatu produk.
Dengan promosi tersebut diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan
mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi
sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk suatu
perusahaan akan meningkat.
Promosi
merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan.
Agar konsumen bersedia menjadi langganan, mereka terlebih dahulu harus dapat
mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan, akan
tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap
barang itu. Disinilah perlunya mengadakan promosi yang terarah, karena
diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan
(Endar Sugiyono,2004:17).
Namun
dalam kenyataannya tidak sedikit perusahaan yang tidak melakukan promosi karena
keterbatasan modal, contohnya home industri yang ada di desa Penanggulan yang
memproduksi makanan ringan berupa kerupuk rambak. Didesa ini ada delapan
pengusaha yang bergerak dalam bidang yang sama dan sudah punya daftar merek,
salah satu diantaranya yaitu merek “DWIJOYO”.
Berdasarkan
pemantauan yang dilakukan terdapat beberapa hal yang mempengaruhi keputusan
pembelian oleh konsumen dalam membeli kerupuk rambak “DWIJOYO”, diantaranya
yaitu, konsumen melihat apakah merek produk tersebut legal, kualitas yang terlihat
dari awetnya kerenyahan kerupuk, kemasan yang bagus, dan rasa yang enak. Dari
pemantauan dapat diketahui penjualan kerupuk rambak “DWIJOYO”, sebagai berikut
:
Dari
tabel tersebut dapat diketahui bahwa penjualan kerupuk rambak “DWIJOYO” tidak
selalu mengalami peningkatan setiap bulan. Dalam memasarkan produknya produsen
kerupuk rambak hanya membuat selebaran tentang kerupuk rambak yang didalamnya
terdapat sejarah singkat, bahan dan alat, juga proses pembuatan kerupuk rambak
tersebut. Untuk memasarkan produknya biasanya produsen mengikuti pameran
perdagangan untuk mempromosikan produknya. Produsen kerupuk rambak “DWIJOYO”
tidak menggunakan strategi bauran promosi.
Dengan
promosi yang baik diharapkan akan terjadi komunikasi antara produsen dengan
konsumen. Kemudian dengan adanya komunikasi tersebut diharapkan dapat
memperoleh konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama, selain itu produsen
juga harus dapat memberikan kepuasan, pelayanan yang memikat dan memahami
kebutuhan konsumen.
Pelayanan
yang dapat memuaskan konsumen akan berdampak terjadinya pembelian
berulang-ulang yang berarti akan terjadi peningkatan penjualan (sale). Dengan
pelayanan yang baik dapat menciptakan kepuasan dan loyalitas konsumen serta
membantu menjaga jarak dengan pesaing (Kotler, 1999:297). Jika perusahaan tidak
dapat memenuhi maka akan menimbulkan ketidakpuasan. Biasanya pelanggan menilai
kepuasan atau ketidakpuasan terhadap suatu produk dengan cara membandingkan
kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Berdasarkan
uraian tersebut maka penelitian ini berjudul "PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK RAMBAK "DWIJOYO" DI DESA
PENANGGULAN KEC. PEGANDON KAB. KENDAL".
II.
Rumusan Masalah
1.
Adakah
pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
"DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal?
2.
Adakah
pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
"DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal?
3.
Adakah
pengaruh antara kualitas produk dan promosi secara simultan terhadap keputusan
pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon
Kab. Kendal?
III.
Landasan Teori
Produk
Produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001:
346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan.
Menurut
Kotler & Armstrong (2001:354) beberapa atribut yang menyertai dan
melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:
A. Merek
(branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau
rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan
membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok
dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat
membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah
keberhasilan yang besar pada produk (Kotler & Armstrong, 2001:360). Dalam
penelitian ini keputusan nama merek menggunakan nama keluarga karena usaha
industri ini masih tergolong dalam industri rumah tangga dan merupakan usaha
yang turun temurun.
B. Pengemasan
(packing)
Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat
wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat
wadah atau pembungkus suatu produk. Dalam penelitian ini pengemasan terdiri
dari tiga ukuran, yaitu:
·
Ukuran
kardus besar 1/2 kg (500 gram)
·
Ukuran
kardus kecil 1/4 kg (250 gram)
·
Ukuran
besar kemasan plastik (Barang Sortir/BS)
C. Kualitas
Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu
produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan
kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk
meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality
Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok
kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan. Dalam penelitian ini
yang menjadi kualitas produk yaitu daya tahan kerenyahan kerupuk selama satu
bulan dan rasa yang khas dari kerupuk rambak.
Promosi
Menurut Martin L. Bell dalam Basu Swasta dan Irawan
(1990:349) promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk
mendorong permintaan. Sedangkan menurut William G. Nikels dalam bukunya Basu
Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu
arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Menurut
Kotler & Armstrong variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada
lima, yaitu:
A. Periklanan
(advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan
presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau
jasa.
B. Penjualan Personal (personal selling)
Presentasi
pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan.
C. Promosi
penjualan (sales promotion)
Insentif
jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau
jasa.
D. Hubungan
masyarakat (public relation)
Membangun
hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun
"citra perusahaan" yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip,
cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
E. Pemasaran
langsung (direct marketing)
Komunikasi
langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan
langsung.
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001:
226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen
benar-benar membeli.
Tahap-tahap
proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam sebuah model di bawah ini
(Philip Kotler dan AB. Susanto, 1999; 251):
IV.
Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir menggambarkan pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat yaitu pengaruh produk dan promosi terhadap
keputusan pembelian kerupuk rambak. Suatu keputusan pembelian dapat terjadi
karena adanya produk yang unggul dan adanya promosi yang baik. Keunggulan
produk dalam hal ini dapat diwujudkan dalam merek yang sudah dikenal,
pengemasan yang baik, kualitas dan rasa dari produk. Selain keunggulan produk
juga didukung dengan promosi yang baik yaitu melalui periklanan (advertising),
penjualan perseorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promosion),
hubungan masyarakat (public relation), dan pemasaran langsung (direct
marketing).
Dengan
adanya keunggulan produk dan promosi yang baik, maka diharapkan konsumen akan
melakukan keputusan pembelian dan juga melakukan pembelian ulang. Dari uraian
diatas, jelas bahwa kualitas produk dan promosi akan mempengaruhi keputusan
pembelian. Hubungan itu dapat dilihat dalam bagan berikut:
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2002: 64). Berdasarkan landasan teori diatas maka dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha
: β ≠ 0
1.
Diduga ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
"DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.
2.
Diduga ada pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
"DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.
3.
Diduga ada pengaruh antara kualitas produk dan promosi secara simultan terhadap
keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec.
Pegandon Kab. Kendal.
V.
Metode Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002: 96). Dalam penelitian
ini terdapat 2 ( dua ) variabel bebas ( X ) dan satu variabel terikat ( Y
).
Variabel
Bebas / Independent Variabel ( X )
Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang
diselidiki pengaruhnya. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah:
a.
Produk
( X1 )
Yaitu hasil akhir dari proses produksi yang berupa barang
atau jasa yang dapat ditawarkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumen. Dengan indikatornya meliputi merek, pengemasan, kualitas dan rasa
dari produk.
b.
Promosi
( X2 )
Yaitu arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat
untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran dengan indikatornya yaitu periklanan, penjualan
perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran
langsung.
Variabel
Terikat / Dependent Variabel ( Y )
Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang
dipengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini
adalah keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO".
2.
Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan
untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu instrumen dan kesimpulan.
Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
linier berganda.
Analisis
linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat yaitu antara produk ( X1 ) dan promosi (X2) terhadap keputusan
pembelian ( Y ). Selain itu untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh
antara variabel bebas dan variabel terikat
Persamaan
regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y
= a + b1X1 + b2X2 + ei
Keterangan:
Y
= variabel keputusan pembelian
a
= bilangan konstanta
b1
= koefisien regresi produk
b2
= koefisien regresi promosi
X1
= produk
X2
= promosi
ei
= variabel lain yang tidak diteliti
(
Algifari, 2000: 62 )
Untuk
membuktikan kebenaran hipotesis harus melewati beberapa uji kebenaran antara
lain adalah sebagai berikut:
Uji
Simultan
Uji
F, yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel bebas
secara bersama-sama ( simultan ) terhadap variabel terikat. Apabila hasil
perhitungan F hitung < F tabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel dari model regresi tidak mampu menjelaskan variabel terikat.
Sebaliknya jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi linier berganda mampu
menjelaskan variabel terikat.
Koefisian
Determinasi, yaitu untuk mencari besarnya koefisien determinasi dari variabel
bebas terhadap variabel terikat.
Uji
Parsial
Uji
t, yaitu uji untuk mempengaruhi pengaruh variabel-variabel bebas secara parsial
terhadap variabel terikat.
Apabila t hitung > t tabel, maka
Ho ditolak, dengan demikian variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat
yang ada dalam model. Sebaliknya apabila t hitung < T tabel, maka Ho diterima,
dengan demikian variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau
dengan kata lain tidak ada pengaruh antara dua variabel yang diuji (Algifari,
2000: 32).
VI.
Pembahasan
Analisis Statistik
Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan
perhitungan regresi linier berganda dengan menggunakan alat komputer program
SPSS sebagaimana terdapat dalam lampiran diperoleh persamaan garis linier
berganda sebagai berikut :
Y
= 14.078 + 0.324 X1 + 0.124 X2 + ei
Dalam
persamaan regresi tersebut diketahui bahwa konstantanya adalah 14.078. Hal ini
berarti bahwa apabila tidak ada kualitas produk (X1) dan promosi ( X2 ) dan
faktor-faktor lain maka didapat skor untuk keputusan pembelian itu sendiri
sebesar 14.078.
Koefisien
regresi X1 ( 0.324 ) berarti jika kulaitas produk skornya naik satu point maka
variabel keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” ( Y ) akan naik 0.324
point dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. Jadi semakin berkualitasnya
produk kerupuk rambak “DWIJOYO” maka semakin tinggi keputusan pembelian
konsumen pada produk kerupuk rambak "DWIJOYO".
Koefisien
regresi X2 ( 0.124 ) berarti jika promosi skornya naik satu point maka variabel
keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" ( Y ) akan naik 0.124
point dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. Jadi semakin gencarnya
promosi yang dilakukan maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen pada
produk kerupuk rambak "DWIJOYO".
Uji Simultan
Uji
F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel
bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan membandingkan antara F hitung
dengan F tabel pada tingkat kepercayaan 5%. Apabila F hitung > F tabel maka
semua variabel bebas berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
terikat.
Untuk
mengetahui apakah pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat signifikan atau tidak digunakan uji F. Berdasarkan hasil
perhitungan dengan program SPSS diperoleh F hitung sebesar 12.449 sedangkan F
tabel dengan tingkat signifikansi 5% diketahui F tabel sebesar 3.09, dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel diketahui bahwa F hitung > F tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel kualitas produk dan promosi
berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel keputusan pembelian. Dengan
demikian hipotesis yang berbunyi ada pengaruh yang positif dan signifikan (
nyata ) antara kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk
rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten
Kendal diterima.
Untuk
melihat hubungan antara variabel kualitas produk dan variabel promosi terhadap
keputusan pembelian dapat dilihat dari nilai koefisien keseluruhan / multiple (
R ) yakni sebesar 0.452. Selanjutnya dengan melihat besarnya koefisien
determinasi ( R2 ) secara keseluruhan diperoleh hasil sebesar 0.204. Ini
berarti presentase pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan
Pegandon Kabupaten Kendal sebesar 20.4 % sedangkan sisanya sebesar 70.6 %
dipengaruhi oleh variabel lain selain kualitas produk dan promosi yang tidak
diungkap dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh
kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak
"DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal
rendah.
Uji Parsial
Uji
ini untuk mengetahui kemaknaan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan probabilitas dengan
taraf signifikansi 5 % ( 0.05 ). Apabila dari perhitungan diperoleh
probabilitas < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa varibel kualitas produk dan
promosi dapat menerangkan variabel keputusan pembelian secara terpisah.
Sebaliknya apabila dari perhitungan diperoleh probabilitas > 0.05 maka dapat
dikatakan varibel kualitas produk dan promosi tidak dapat menerangkan variabel
keputusan pembelian secara terpisah.
Berdasarkan
perhitungan komputer dengan program SPPS diketahui koefisien regresi secara
parsial untuk variabel kualitas produk 0.324 dan bertanda positif. Ini berarti
bahwa semakin berkualitasnya produk kerupuk rambak "DWIJOYO" maka
semakin tinggi keputusan pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak
"DWIJOYO". Selain itu diperoleh probabilitas untuk variabel kualitas
produk sebesar 0.001 dibandingkan dengan signifikansi 5 % sehingga tampak bahwa
0.001 < 0.05. Artinya secara parsial variabel kualitas produk mempunyai
pengaruh terhadap keputusan pembelian. Selain itu diketahui bahwa nilai thitung
untuk variabel kualitas produk sebesar 3.280 adalah > dari pada nilai ttabel
sebesar 1.98. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada pengaruh yang positif
dan signifikansi ( nyata ) dari kualitas produk terhadap keputusan pembelian
kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten
Kendal diterima.
Sedangkan
besarnya koefisien regresi secara parsial untuk variabel promosi sebesar 0.124
dan bertanda positif. Hal ini berarti semakin gencarnya promosi yang dilakukan
maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen pada produk kerupuk rambak "DWIJOYO".
Selain itu diperoleh probabilitas untuk variabel promosi sebesar 0.009
dibandingkan dengan signifikansi 5 % sehingga tampak bahwa 0.009 < 0.05.
Artinya secara parsial variabel promosi mempunyai pengaruh terhadap keputusan
pembelian. Sedangkan untuk nilai thitung dari variabel promosi sebesar 2.266
adalah > dari nilai ttabel sebesar 1.98. Dengan demikian hipotesis yang
berbunyi ada pengaruh yang positif dan signifikan ( nyata ) dari promosi
terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di Desa
Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal diterima.
Selain
itu perlu juga dicari besarnya hubungan secara parsial antara kualitas produk
dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di
Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal, dimana diketahui
koefisien korelasi ( r ) untuk variabel kualitas produk sebesar 0.324 dan untuk
variabel promosi sebesar 0.124 Maka besarnya koefisien determinasi secara
parsialnya ( r2 ) masing-masing untuk variabel kualitas produk sebesar 0.316 (
31.6 % ) dan untuk variabel promosi sebesar 0.128 ( 12.8 % ). Hal ini berarti
bahwa secara parsial faktor kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian sebesar 31.6 %. Sedangkan faktor promosi berpengaruh terhadap
keputusan pembelian sebesar 12.8 %.
VII.
Hasil penelitian
Dari
penelitian tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis yang diangkat atas dasar
teori-teori yang digunakan disebutkan bahwa faktor kualitas produk dan promosi
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan ( nyata ) terhadap faktor
keputusan pembelian, dalam penelitian ini yaitu keputusan pembelian kerupuk
rambak "DWIJOYO" di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten
Kendal.
Jadi
jika kualitas produk terjamin dan melakukan promosi yang baik maka konsumen
akan tertarik untuk membeli sehingga tingkat penjualan meningkat maka keputusan
pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” tinggi. Namun sebaliknya jika kualitas
produk tidak terjamin dan tidak melakukan kegiatan promosi yang baik maka
tingkat keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" akan cenderung
rendah atau kurang. Hal itu terjadi karena kualitas produk merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi konsumen untuk memutuskan pembelian.
Kualitas
produk juga dapat dijadikan sebagai dorongan seorang konsumen untuk melakukan
tindakan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO". Sebelum mengambil
keputusan untuk membeli, konsumen akan melihat apakah produk tersebut
berkualitas, pelayanan yang diberikan dapat memuaskan konsumen, produk kerupuk
yang rasanya enak, gurih, kerenyahan yang tahan lama, pengemasan yang baik dan
merek yang sudah terkenal. Perusahaan yang dapat mempertahankan kualitas produk
akan dapat bersaing dipasaran, mempunyai pelanggan yang loyal dan dapat
meningkatkan volume penjualan produk.
Dalam
penelitian Endar Sugiyono menyatakan bahwa, kualitas produk yang tinggi
semata-mata belum dapat menjamin kelancaran penjualan dan meningkatkan volume
penjualan. Oleh karena itu harus didasari bahwa promosi merupakan faktor
penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Karena dengan
promosi orang akan tahu tentang keunggulan produk yang ditawarkan ( Endar
Sugiyono, 2004 : 27 ).
Promosi
merupakan suatu alat yang digunakan dalam menjalankan program pemasaran.
Promosi adalah kegiatan untuk memperkenalkan kebaikan, manfaat tambahan, harga
yang murah dan sebagainya kepada konsumen dan calon konsumen ( Swasta dan
Irawan, 1990 : 394 ).
Tujuan
promosi adalah memberikan informasi yang memperkuat kesadaran dan pengetahuan
tentang produk atau jasa yang dipasarkan, untuk mendorong terjadinya
peningkatan permintaan akan suatu produk dari konsumen, menambah keuntungan
bagi perusahaan karena produkya disukai konsumen sehinga volume pejualan
meningkat, perusahaan dapat melakukan deferiensiasi produk karena keuntungan
meningkat, dapat menstabilkan volume penjualan. Selain itu, promosi juga
berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan kesukaan konsumen dalam memilih produk
suatu perusahaan, serta untuk memotivasi konsumen untuk mengambil tindakan
positif yaitu melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan.
Dari
hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa variabel kualitas produk dan
variabel promosi mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian. Hal
ini bisa diketahui dari uji yang dilakukan baik secara simultan maupun secara
parsial dari tiap variabel yang mempengaruhi. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa adanya kesesuaian atau kecocokan dengan teori bahwa keputusan
pembelian dapat dipengaruhi oleh faktor kualitas produk dan faktor promosi,
walaupun hasil dari penelitian menunjukkan besarnya atau sumbangsih faktor
kualitas produk dan faktor promosi termasuk dalam tingkatan yang rendah.
Secara
parsial variabel kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan ( nyata )
sebesar 0.001 sehingga bila terjadi perubahan pada variabel ini akan
mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Untuk dapat meningkatkan keputusan
pembelian melalui variabel kualitas produk dapat dilakukan dengan tetap
mempertahankan kualitas produk, memberikan pelayanan yang dapat memuaskan
konsumen, mempertahankan rasa dari produk, melakukan pengemasan yang baik, dan
tidak mengganti nama atau merek produk yang sudah dikenal konsumen. Hal-hal
diatas merupakan beberapa alternatif yang bisa ditempuh.
Variabel
promosi secara parsial juga mempunyai pengaruh yang sinifikan ( nyata ) sebesar
0.009 sehingga bila terjadi perubahan pada variabel ini akan mempengaruhi
variabel keputusan pembelian. Untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian
melalui variabel promosi dapat dilakukan dengan cara lebih meningkatkan
kegiatan promosi yang saat ini dilakukan maupun dengan melaksanakan
terobosan-terobosan baru kaitannya dengan maksud agar calon konsumen lebih
mengenal produk tersebut dan akhirnya mereka membeli kemudian menjadi pelanggan
tetap. Selain itu untuk menjaga agar pelanggan tetap loyal, maka perusahaan
harus tetap mempertahankan kualitas produk agar produk yang dihasilkan tersebut
tetap menjadi pilihan bagi konsumen. Usaha mempertahankan kualitas tersebut
dapat dilakukan dengan tetap mempergunakan bahan baku yang berkualitas dan
peningkatan alat-alat produksi yang lebih baik dan bersih.
VIII.
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan
data dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1.
Ada pengaruh yang signifikan antara produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon
Kabupaten Kendal.
2.
Besarnya pengaruh yang diberikan produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon
Kabupaten Kendal sebesar 20.4%.
3.
Dari hasil ini membuktikan bahwa faktor produk dan promosi berpengaruh terhadap
keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan
Pegandon Kabupaten Kendal. Namun tidak hanya produk dan promosi saja yang
dijadikan sebagai pertimbangan konsumen dalam membeli barang tetapi juga
ditentukan oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Saran
Dari
hasil penelitian yang telah dilaksanakan menyampaikan saran-saran sebagai
berikut:
1.
Bagi Konsumen
Sebelum
memilih produk kerupuk rambak yang akan dibeli hendaknya konsumen lebih teliti
dalam hal kualitas karena kualitas merupakan jaminan bahwa produk itu baik dan
layak untuk dikonsumsi.
2.
Bagi Produsen
o
Untuk tetap mempertahankan kualitas produk, sebaiknya produsen memberikan
pelayanan yang dapat memuaskan konsumen, mempertahankan rasa dari produk,
melakukan pengemasan yang baik, dan tidak mengganti nama atau merek produk yang
sudah dikenal konsumen. Hal-hal diatas merupakan beberapa alternatif yang bisa
ditempuh.
o
Produsen diharapkan lebih meningkatkan kegiatan-kegiatjan dalam berpromosi yang
pada saat ini dilakukan maupun dengan melakukan terobosan-terobosan baru.
Kaitannya dengan semakin mengenalkan produk kepada kosumen dengan maksud agar
konsumen lebih mengenal produk tersebut dan akhirnya mereka membeli kemudian
menjadi pelangan tetap. Selain itu untuk menjaga agar pelanggan tetap loyal,
maka produsen harus tetap mempertahankan kualitas produk agar produk yang
dihasilkan tersebut tetap menjadi pilihan bagi konsumen. Usaha mempertahankan
kualitas tersebut dapat dilakukan dengan tetap mempergunakan bahan baku yang
berkualitas dan peningkatan alat-alat produksi yang lebih baik dan bersih
IX.
Daftar
Pustaka
http://brianmuntu.blogspot.com/2013/01/jurnal-ekonomi-manajemen.html
Rabu, 12 Maret 2014
TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
PENGERTIAN DAN ANALISIS PENALARAN DEDUKTIF
NAMA : INDIRA SARI HANANTO
NPM : 13211582
KELAS : 3EA25
Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
NPM : 13211582
KELAS : 3EA25
Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep
dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentukproposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah
proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (consequence).Hubungan antara premis dan
konklusi disebut konsekuensi.
PENALARAN DEDUKTIF adalah Penalaran yang bertolak dari
sebuah konklusi/kesimpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan
yang lebih umum.Dalam penalaran deduktif terdapat premis. Yaitu
proposisi tempat menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan secara
deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Penarikan
secara langsung ditarik dari satu premis.
Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis. Premis
pertama adalah premis yang bersifat umum sedangkan premis kedua adalah
yang bersifat khusus. Jenis penalaran deduksi yang menarik kesimpulan
secara tidak langsung yaitu
a. Silogisme Kategorial;
b. Silogisme Hipotesis;
c. Silogisme Akternatif;
d. Entimen.
a. Silogisme Kategorial;
b. Silogisme Hipotesis;
c. Silogisme Akternatif;
d. Entimen.
A. Silogisme Kategorial
Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
B. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
o My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan. Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
o My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan. Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
o My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.
Mn : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.
C. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
K : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung.
Mn : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
K : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung.
D. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh entimen:
1) Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
2) Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh entimen:
1) Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
2) Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
SUMBER:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CDMQFjAF&url=http%3A%2F%2Fsepitri.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F14524%2Fslide%2Bpenalaran.ppt&ei=amggU6S9KcuCrgfUpICQAw&usg=AFQjCNG7ymurNBJc-MPo22vELO-y9V1nyg
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CDMQFjAF&url=http%3A%2F%2Fsepitri.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F14524%2Fslide%2Bpenalaran.ppt&ei=amggU6S9KcuCrgfUpICQAw&usg=AFQjCNG7ymurNBJc-MPo22vELO-y9V1nyg